Teks (Monograf)
Cahaya untuk persahabatan : membentuk persahabatan indah, penuh berkah, dan menyejarah
Hidup kita mengalir mengikuti skenario yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Kita tidak akan pernah menduga akan bertemu dengan siapa, hidup dengan siapa, bersahabat dengan orang yang bagaimana, dan tidak pula kita tahu akan bergelut dengan suasana seperti apa. Kita hanya diberi kemampuan untuk beradaptasi dan bertahan dalam segala suasana. Memang, setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, bergantung pada bagaimana caranya melihat dan menyikapi se¬gala keadaan. Manusia adalah sarangnya kesalahan dan kealfaan. Tidak mungkin sempurna. Termasuk diri kita sendiri. Bagaimana mung- kin kita menginginkan sahabat yang sempurna, sementara kita pun bukanlah sosok sempurna? Tentu tidak mungkin didapat- kan. Mustahil. Lagi pula, kalaupun kita berusaha mencari, maka kita tidak pernah akan menemukan. Oleh karena itu, petuah bijak mengatakan, Yang sempurna dan ideal itu tidak ada. Tapi, kalau cocok, tepat, dan pas, ada." Setiap orang bisa bercermin dari sahabat-sahabat yang menyertainya. Tentu, bukan untuk membanding-bandingkan diri. Tetapi ada yang lebih baik dan lebih bijak dari itu. Bercerminlah pada mereka. Andai selama ini kita kerap bertemu dan bersahabat dengan orang yang tingkahnya buruk dan jahat, tidak menutup kemungkinan tingkah kita juga begitu. Meski mungkin selama ini orang-orang menganggap kita sebagai seorang baik. Kita sering melihat seorang yang punya saha¬bat dari kalangan baik-baik. Pasti, dia juga begitu. Tidak mungkin Allah menzalimi hamba-Nya dengan mengirimkan sahabat bejat, sementara ia saleh, baik, dan tidak berbuat zalim. Kecuali Allah bermaksud lain. Misalnya, menjadikannya sebagai penawar dan pengobat hati bagi para sahabatnya. Setiap orang akan diperlakukan sebagaimana perlakuannya terhadap orang lain. Akan selalu begitu karena ini hukum pasti, "Kamaa tadiinu, tudaanu" artinya, "Sebagaimana kamu mem- perlakukan orang lain, begitulah kamu akan diperlakukan."Saling memberi nasihat, inilah kewajiban kita dalam bersaudara dan bersahabat. Ya, nasihat kebaikan adalah sesuatu yang lebih berharga daripada seonggok uang. Nasihat yang melekatkan ilmu di dalam benak kita akan menjadi cahaya yang menuntun perjalanan kita dalam mengarungi kehidupan yang sekali lewat ini. Tanpa cahaya kita tidak bisa memandang apa-apa. Langkah kita terkatung-katung. Arah kita tidak jelas. Sungguh, saling me- nasihatkan dalam kebaikan adalah pertanda jalinan persahabatan yang utuh."
21S0476 | SR 297.017 76 ROI c C.1 | (Rak 200) | Available |
No other version available